Daftar Tempat Wisata di Semarang

Fuih...bernafas sebentar deh dari serentetan tugas kuliah yang ada di Semester 6 ini. Bayangkan saja saking banyaknya tugas kuliah sampai-sampai Blog saya ini mulai dari Bulan Maret sampai sekarang dipenuhi dengan postingan tentang tugas kuliah. Hoho...tapi ga boleh ngeluh, tetep harus semangat menuntaskan kuliah yang insya Allah tinggal 1 tahun ini...:) *amin

Baiklah di postingan kali ini saya akan menunjukkan beberapa tempat wisata RECOMMENDED yang ada di kota tercinta penuh kenangan dan kota di mana tempat saya dilahirkan, yaitu kota Semarang. Walaupun sebenarnya saya sendiri belum pernah mengunjungi semua tempat wisata ini, tapi setidaknya saya sudah cukup membantu program dari pemerintah kota yang sedang gencar-gencarnya promosi "Ayo Wisata ke Semarang".
*Pak Marmo, saya warga Semarang yang baik kan? :D

WISATA RELIGI
Untuk yang pertama, saya akan mengajak teman-teman untuk berekreasi mengunjungi tempat wisata bernuansa religi yang ada di Semarang... 


1. Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid dengan luas mencapai 10 hektar ini terletak di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang.  Wow, dengan kompleks seluas itu ditaksir MAJT ini mampu menampung jamaah kurang lebih 13.000 orang. Di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah ini juga terdapat fasilitas-fasilitas yang lain seperti: penginapan, ruko-ruko, perpustakaan, ruang akad nikah ^o^ dan auditorium.

2. Pagoda Buddhagaya Watugong
Pagoda Avalokitesvara di Vihara Buddhagaya Watugong, Semarang, ini ditetapkan Museum Rekor Indonesia sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Pagoda yang memiliki tinggi 45 meter itu, dibangun tujuh tingkat. Wah...keren ya! Menurut sejarahnya, vihara ini merupakan Vihara pertama di Indonesia setelah keruntuhan kerajaan Majapahit lho...

3. Lawang Sewu
Bangunan yang terletak di Jalan Pemuda ini dijuluki Lawang Sewu (pintu seribu) karena memiliki banyak pintu disamping busur – busur yang mengesankan rongga, yang memenuhi penampakan bangunan ini. Komplek lawang Sewu terdiri atas dua massa bangunan utama. Di sebelah barat berbentuk “L” dengan berbagai ruangan dan tangga yang unik dan kuno. Sedangkan yang satunya, berupa ruangan luas, dengan pintu-pintu berjajar yang jumlahnya cukup banyak, sehingga dinamai Lawang Sewu. Dibangun arsitek Karsten yang terkenal, di Jaman Belanda. Lawang Sewu ini sangat menarik perhatian para wisatawan domestik dan mancanegara karena aura mistisnya yang cukup kental didukung dengan berbagai macam cerita yang mewarnai rekam jejaknya. Namun ada sebuah lelucon yang pernah saya peroleh saat bercanda dengan teman-teman saya. Saat itu teman saya bertanya, "Kalau lawang sewu pintunya hilang satu kira-kira yang bingung siapa ya?". Saya menjawab, "Bapaknya yang jaga kali!". "Dinas Pariwisata! Orang Belanda! Pengunjung Lawang Sewu!", jawab teman-teman saya yang lain. "Salah!", kata teman saya yang memberi pertanyaan, sambungnya lagi, "Kalau Lawang Sewu pintunya hilang satu yang bingung itu kondektur bus". "Lah...koq bisa?", jawab kita kompak. "Ya iyalah, masa kondektur bus kalau mau nurunin (baca: menurunkan) penumpang ke Lawang Sewu mesti bilang 'Yo kiri...kiri...Lawang Sanga Ngatus Sangang Puluh Sanga (1000 - 1 = 999)...Lawang Sanga Ngatus Sangang Puluh Sanga...', hahaha...kan capek tuh!".

4. Masjid Besar Kauman
Masjid ini terletak di Jalan Alun-alun Barat No.11 Semarang di satu sisi, sedangkan sisi samping adalah Jalan Kauman. Masjid Kauman merupakan rangkaian perkembangan dari sejarah pembangunan masjid di Semarang. Masjid pertama di Semarang, dulu terletak di daerah Mugas yang didirikan oleh Kyai Ageng Pandan Arang. Ketika beliau hijrah ke kota Semarang bagian bawah, lalu mendirikan Kabupaten Bubakan dan mendirikan masjid ini sebagai tempat ibadah.

5. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid ini terletak di Jalan Pandanaran No.126 Semarang dan berada di jantung kota Semarang, kawasan Simpang Lima yang padat dengan lingkungan hotel, mall dan bisnis. Pembangunan Masjid Raya Baiturahman dimulai pada 10 Agustus 1968 dengan ditandai pemasangan tiang pancang untuk pondasi masjid sebanyak 137 buah. Masjid diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 15 Desember 1974. Keberadaan masjid ini hingga sekarang menjadi kebanggaan warga Semarang. Disamping bangunan masjid utama, juga dilengkapi toko buku, toko aksesoris muslim, dan lain-lain.

6. Kelenteng Sam Poo Kong
Kompleks Kelenteng Sam Poo Kong Gedung Batu terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Kelenteng Besar dan gua Sam Poo Kong, Kelenteng Tho Tee Kong : tempat – tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng. Kelenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya, dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut. Kelenteng ini terletak di Gedung Batu, Kelurahan Bongsari Semarang. Yang menarik di kelenteng ini, ada patung Laksamana Cheng Hoo raksasa yang berdiri tegak disana.

7. Kelenteng Tay Kak Sie
Kelenteng Tay Kak Sie merupakan sebuah kelenteng tua yang didirikan pada tahun 1746. Kelenteng ini berada di Jalan Gang Lombok No 62 Kawasan Pecinan, Semarang. Kelenteng ini menjadi salah satu obyek wisata religi di Kota Semarang. Kelenteng Tay Kak Sie pada mulanya hanya untuk memuja Dewi Kwan Sie Im Po Sat, Yang Mulia Dewi Welas Asih, meski kemudian berkembang menjadi Kelenteng yang juga memuja Dewa Dewi Tao lainnya. Pada saat hari-hari besar Cina, ramai dikunjungi warga Cina Semarang maupun dari luar Semarang.

8. Gereja Blenduk
Gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di “kota lama” Semarang. Kawasan Kota Lama cukup luas dan dipenuhi dengan gedung-gedung kuno khas arsitektur Belanda bergaya Eropa. Sehingga tidak mengherankan, kawasan ini dulu dinamakan Little Nederland. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras. Bentuknya lebih menonjol. Lokasi bangunan ini frontal menghadap Jalan Suari yang dahulu bernama Kerk Straat (Jalan Gereja). Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup. Di dalam gereja masih tersimpan organ kuno dari tabung pipa-pipa baja, yang sudah berusia ratusan tahun lamanya.

WISATA PANTAI
Setelah mata kita terpuaskan dengan tempat wisata religi, selanjutnya kita beralih ke Semarang bagian Utara yang tentunya berhadapan langsung dengan Laut Jawa. Yap, wisata pantai!

1. Pantai Marina
Pantai Marina merupakan taman rekreasi yang murah meriah bagi warga Semarang. Kita bisa menghirup segarnya udara pantai dan memandang laut lepas. Setiap Minggu pagi Pantai Marina didatangi banyak pengunjung, rata rata datang bersama keluarga.
Lokasinya berada sebelah timur PRPP, masuk Kelurahan Tawangsari, Semarang Barat. Atau sebelah utara perumahan Royal Family, jika melihat patung elang cukup besar di bundaran, di belakangnya merupakan pintu masuknya.

2. Pantai Maron
Pantai Maron Semarang letaknya hanya beberapa ratus meter dari ujung runway bandara Ahmad Yani Semarang tetapi jalan menuju ke sana masih berupa tanah tidak rata. Sehingga cukup menyulitkan mobil pribadi yang mau mengunjungi Pantai Maron, apalagi bila turun hujan. Sangat tidak direkomendasikan menggunakan mobil sedan. Di sebelah baratnya terdapat pantai Tirang, kondisi air lautnya lebih jernih daripada Pantai Marina. Seandainya sarana pendukungnya seperti jalan masuk dan sebagainya sudah bagus, kawasan ini akan menjadi salah satu obyek wisata unggulan.

3. Pantai Tirang
Sebagaimana Pantai Maron, Pantai Tirang yang terletak di sebelahnya ini, terletak di ujung landasan pacu bandara A Yani Semarang, kurang lebih 5 Km jaraknya dari Pantai Marina yang terletak di sebelah. Sebenarnya air lautnya lebih bersih dan biru dari Pantai Marina, namun karena kurang tergarap dengan baik, Pantai Tirang di sebelah barat kanal, dan Pantai Maron di sebelah timur kanal, agak kumuh. Apalagi pantai Tirang belum bisa dijangkau mobil. Menuju ke sana bisa dari Perumahan Graha Padma di Kelurahan Krapyak, Semarang Barat, atau lewat Bandara A Yani, ke utara.

WISATA CANDI
Berikutnya adalah wisata candi yang ada di Semarang...

1. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan. Ada sembilan candi, yang berada di dataran tinggi, berpencar. Datang di sini, bisa menyewa kuda, sehingga tidak lelah waktu mengelilingi ke-sembilan candi tersebut, sampai ke puncak dataran yang paling tinggi, sambil naik kuda yang dituntun pemandunya. Namun banyak juga yang jalan kaki biasa. Dilengkapi berbagai fasilitas mandi air panas belerang, yang sangat baik untuk penyakit kulit. Juga dijual sate kelinci, bagi para pengunjung yang sudah sedang istirahat duduk lesehan di tikar yang disediakan.

2. Candi Tugu
Candi Tugu ini berada pada Jalan Mangkang Km. 11, sekitar 2 km dari Kampus IAIN Walisongo, arah Semarang - Jakarta berada di sisi kanan jalan, atau beberapa ratus meter saja dari RSUD Tugurejo. Di tempat ini, konon adalah candi perbatasan antara kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Lama tak terurusi, pada era penjajahan Belanda, tahun 1938, atas masukan Sejarawan J Knebel, diadakan pemugaran terhadap situs ini. Lalu di bawah situs tersebut diletakan prasasti. Terletak di atas bukit kecil, dengan pemandangan lepas ke utara, terlihat memanjang laut Jawa.

WISATA ALAM
Bagi yang suka dengan alam dan pemandangan, berikut tempat wisatanya...

1. Air Terjun Kali Pancur
Kawasan wisata alam Air Terjun Kali Pancur ini berada di Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, sekitar 14 km sebelah barat Kota Salatiga. Untuk menuju ke lokasi obyek wisata ini tidak ada sarana transportasi umum, jadi harus membawa kendaraan sendiri. Jika terpaksa harus naik kendaraan umum, bisa mengambil jurusan Kopeng – Salatiga. Jika telah sampai di Desa Wates Kecamatan Getasan, lantas jalan kaki, atau dengan naik ojek sekitar 3 km-an.

2. Kampoeng Wisata Taman Lele
Di Kampoeng Wisata Taman Lele terdapat danau buatan yang dikelilingi gazebo, sepeda air, kolam renang untuk anak, permainan anak, dan beberapa satwa peliharaan , seperti merak, ular phyton, buaya dan berbagai jenis burung. Tempat ini cocok untuk persinggahan bagi mereka yang berkunjung ke Semarang melalui jalan darat atau jalur pantura (Jakarta – Semarang), karena lokasinya yang memang persis berada di jalur tersebut. Kalau masuk kota Semarang dari jurusan Barat, persis berada di tepi jalan besar. Dinamakan Taman Lele, karena dulunya tempat wisata ini penuh dengan kebun jambu keluthuk, ada pohon beringin raksasa, di bawah ada sumber mata air yang penuh dengan ratusan ikan lele.

3. Kawasan Wana Wisata Penggaron
Kawasan Wisata Penggaron Terletak di wilayah administratif Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. Sekitar 2 km arah Kota Ungaran atau sekitar 18 km arah Selatan Kota Semarang. Wana Wisata ini adalah salah satu hutan binaan Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata, Benih dan Usaha Lain (KBM WBU I) Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Masyarakat sekitar Semarang biasa memanfaatkan Wana Wisata Penggaron ini untuk berbagai aktivitas. Udaranya sejuk dan bersih, karena penuh pepohonan.

4. Kawasan Wisata Umbul Sidomukti
Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dilengkapi fasilitas dan servis: Outbound Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, dan Meeting Room. Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Kalau hari libur, kawasan ini sangat ramai dengan pengunjung.

5. Rawa Pening
Rawa Pening adalah danau sekaligus tempat wisata air dengan luas 2.670 hektare yang menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rawa Pening ini berada di cekungan terendah lereng Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Gunung Ungaran. Daya tarik yang ada di Rawa Pening adalah Wisata Tirta.

6. Curug Benowo
Curug Benowo terletak di Desa Kalisi di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Curug dalam Bahasa Jawa berarti Air Terjun. Eksotisme Curug Benowo ini mungkin sulit untuk dicapai orang kebanyakan, karena tempatnya benar benar alami, jalannya setapak, naik turun, mungkin hanya direkomendasikan pada para pecinta alam atau mereka yang suka tantangan. Tidak direkomendasikan untuk kebanyakan orang, apalagi untuk rekreasi keluarga. Di balik capeknya menjangkau medan tersebut, menuju lokasi Curug, akan terbayar oleh keindahan alam.

7. Taman Margasatwa Bonbin Semarang
Kebun Binatang Semarang atau lebih dikenal dengan nama “Bonbin Semarang" pertama berada di tempat yang sekarang menjadi kawasan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) dan Wonderia. Lalu pada tahun 1985, Bonbin Semarang direlokasi ke daerah Tinjomoyo. Dan pada tanggal 28 Februari 2007 Bonbin Semarang pindah lagi menempati areal baru di daerah Mangkang, tepatnya di Jalan Walisongo KM 16, seberang Terminal Mangkang. Tiap hari libur, kawasan ini ramai dikunjungi warga bersama keluarganya.

8. Kawasan Guo Kreo
Goa Kreo Semarang merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak. Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.
Lokasinya di jalan raya antara Manyaran – Gunungpati, 1 km sebelum Gunungpati, berada di kanan jalan. Ada guanya, sungai curam alami. Yang lebih menarik, di sini banyak kera liar yang akrab dengan para pengunjung. Lokasi dapat dijangkau dengan mobil dan biasa untuk rekreasi sekeluarga.

WISATA MUSEUM
Dan yang terakhir adalah wisata museum...

1. Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah mencatat sejarah perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini berada di lantai 2 dan 3 dari Tower Asmaul Husna di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Semarang. Artefak artefak seperti Iluminasi Al Qur’an, Wayang golek Menak, Wayang Sadat, Gayor Masjid Sunan Muria, Gamelan, Ornamen Dua Sisi, Ornamen Masjid Mantingan, Keramik, Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang beberapa abad lalu, dan sebagainya. Sangat menarik untuk penelitian dan kunjungan bersama keluarga.

2. Museum Jamu Nyonya Meneer
Museum Jamu Nyonya Meneer merupakan satu museum jamu yang pertama di Indonesia. Museum jamu ini didirikan pada 18 Januari 1984. Tujuan dari didirikannya museum jamu ini yaitu sebagai cagar budaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur sehingga dapat menjadi media edukasi serta rekreasi untuk generasi muda. Museum Jamu Nyonya Meneer ini terbagi menjadi dua bagian, pertama bagian yang menyajikan produktivitas jamu, menyangkut produktivitas secara tradisional, dan yang kedua masalah sejarah para pendirinya dan generasi berikutnya.

3. Muri, Museum Rekor Dunia Indonesia
Museum Rekor Indonesia didirikan atas prakarsa Jaya Suprana di kawasan industri Jamu Jago Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang pada 27 Januari 1990 dan diresmikan oleh Menko Polkam Soedomo dan Menko Kesra Soepardjo Roestam disaksikan oleh Ketua PMI Pusat Ibnu Soetowo dan Gubernur Jawa Tengah, HM Ismail. Museum Rekor Indonesia yang kemudian lebih populer dengan sebutan Muri, yang diberikan oleh Soepardjo Roestam. Muri sudah memberikan penghargaan dalam berbagai bidang, khususnya warga Indonesia.

4. Museum Ronggowarsito
Museum yang terletak di Jalan Abdurrahman Saleh ini merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 14.00 wib. Di pelatarannya dilengkapi dengan dua meriam kuno yang ditemukan ketika berlangsung penggalian tanah untuk pembangunan sebuah gereja di Jalan Gajah Mada Semarang.

5. Museum Mandala Bhakti
Bangunan ini pertama kali dirancang sebagai Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Maka tidaklah heran apabila massanya sedemikian formal dan kaku. Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan Van Leeuwen. Bangunan ini terletak frontal dari arah jl. Pemuda tepat di depannya adalah lapangan Tugumuda (dulu Wihelmina Plein). Melihat dari tahun berkaryanya Ir. Kuhr E. di Indonesia, diperkirakan bahwa bangunan ini merupakan salah satu cagar budaya kota Semarang

Nah, sudah ada sedikit gambaran kan tentang tempat wisata kota Semarang? Makanya, ayo wisata ke Semarang...^^

Sumber: http://seputarsemarang.com, http://obyektif.com, http://google.co.id

0 Response to "Daftar Tempat Wisata di Semarang"

Posting Komentar