Bisakah Kita Mencintai Seseorang?

Judul postingan di atas menarik ya, setidaknya bagi saya, mahasiswa tingkat akhir yang umumnya lagi galau-galaunya tentang masa depan, hehe... Bukan masalah pekerjaan sih, tapi masalah jodoh, haha. Maklumlah sering kumpulnya sama orang yang lebih tua, jadi beginilah akibatnya, kepikirannya selalu kapan nikahnya. Persiapan diri aja belum mateng, mau nikah aja, hoho. Tapi setidaknya ini lebih baik lah ya ketimbang kumpul sama kawan sebaya yang lagi getol-getolnya pacaran atau galau karena ga punya pacar, malah nantinya masuk ke karantinanya virus merah jambu. Aww...atit, jangan lagi dah...:D

Oke, iseng-iseng tadi setelah menerima tamu saudara dari luar kota saya menyempatkan untuk menonton TV berharap ada acara yang cukup bagus dan bermanfaat. Sambil ganti-ganti channel, pijatan pada remote saya berhenti di Metro TV. Saat itu saya melihat ada Zahra dan Ihsan Idol yang sedang menyanyikan lagu Alhamdulillah milik Bang Opik *tanpa kumis. Saya tidak sadar kalau itu adalah acara MTGW, yang terlintas saat itu adalah melihat Ihsan Idol yang lagi nyanyi. Haha...maaf bukannya saya maho, tapi karena makhluk bernama Ihsan tersebut mirip sekali dengan teman saya yang kebetulan adalah personil tim nasyid Mahiba *eh keceplosan malah promosi :D. Nih kalo ga percaya, coba aja bandingin...


Ihsan Idol (paling kecil, tiga dari kiri) bareng teman2 satu gengnya


Jihad Mahiba sepulang dari TPS
Nah lho, ga usah bingung, itu emang sengaja saya balik keterangannya biar pada tambah bingung, haha. Maaf ya bagi fansnya Ihsan Idol maupun Jihad Mahiba...:D

Udah ah bercandanya, kita balik lagi ke bahasan kita. Nah setelah si Ihsan Idol selesai nyanyi, saya baru nyadar kalau saat itu memang jadwal tayangnya acara MTGW. Langsung deh pasang kuda-kuda buat mantengin tuh acara. Apalagi judulnya menarik lagi, "Sebab dan Akibat".

Setelah manggut-manggut beberapa kali diantara paham dan ga paham sama penjelasan dari Pak Mario Teguh, sampailah pada suatu statement yang membuat saya kerasa "mak deg" *apa sih ya bahasa Indonesianya 'mak deg'?.

"Bahwa dalam sebab akibat yang sesungguhnya, sebab utamanya adalah niat Tuhan  untuk memuliakan kita. Tidak ada niat Tuhan selain memuliakan kita."

Selanjutnya, Pak Mario melanjutkan bertanya pada audience,
"Apakah kita bernafas?"

"Ya, tentu saja. Tapi perhatikan bahwa Anda ingat bagaimana cara bernafas setelah saya bertanya bukan?"

"Masih kurang kompleks? Apakah Anda menjamin bahwa Anda yang memiliki kuasa sepenuhnya dalam menghirup udara? Coba perhatikan saat Anda terlelap."

"Bagaimana dengan aliran darah kita?"

"Ya, aliran darah ini semua Tuhan yang mengaturnya. Kita tidak memiliki kuasa untuk mengatur itu semua."

"Lalu bagaimana ketika kita berpikir. Jika saya meminta Anda semua untuk tidak memikirkan gajah? Apa yang terjadi?"

"Saya yakin Anda semua pasti memikirkan gajah."

Hmm...iya juga ya, bahwa ternyata kontrol kita terhadap apa yang ada di tubuh kita pun tidak sepenuhnya menjadi milik kita. Betapa Allah sangat memuliakan kita dengan memberi berbagai kenikmatan yang terkadang lewat untuk kita syukuri.

Lalu Pak Mario melanjutkan,
"Lalu bagaimana dengan cinta?"
*nah ini nih yang ditunggu, haha

"Saya tanya, apakah kita bisa mencintai seseorang?"
*ada penonton yang menjawab iyaaaa

"Oh tidak, sekarang saya kasih contoh. Kalau kita bisa mencintai, lalu ketika di jalan kita bertemu dengan wanita cantik atau pria tampan apakah lalu kita bisa langsung jatuh cinta? Belum tentuuu..."

"Maka dari itu, sebenarnya kita itu selama ini dicintakan, dicintakan oleh Tuhan."

*Klik! Oiya ya kok baru kepikiran ya. Jadi selama ini kalau kita jatuh cinta dengan seseorang itu semata-mata bukan karena kita yang menginginkan untuk mencintai orang tersebut tapi karena cinta yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kita. Mmm...berarti do'a yang seringkali saya panjatkan hampir dalam setiap sholat secara tidak langsung sudah dikabulkan dong, hehe...asyiik...:D

"Ya Allah, jika memang engkau berkenan maka jatuh cintakanlah aku kepada hambaMu yang tepat. Wanita yang mampu menjaga diri hamba dari nafsu untuk memilikinya, wanita yang mampu mengingatkan hamba bahwa dia belum halal bagi hamba, dan wanita yang mampu mendekatkan diri hamba kepadaMu, Ya Allah."

Kurang lebih seperti itulah do'a yang pernah terucap di bibir saat hati ini gelisah untuk mencari sebuah tambatan untuk berlabuh. Dan saat ini, memang benar-benar seperti itulah sosok wanita yang sedang saya kagumi dan saya "cintai". Subhanallah...terima kasih Ya Allah...^_^

Belum pernah kudapati indahnya sebuah pribadi
Seperti yang engkau miliki..
Kau bagaikan karang di tengah lautan
Tetap bertahan dari deburan ombak yang menerjang..

Lembut bahasamu dan indahnya tutur kata..
Itulah yang membuat diriku terpana..

Kaulah perhiasan dunia
Ciptaan yang dijanjikan Yang Maha Kuasa
Bagi hamba yang slalu mengingatNya..

Hatimu slalu terjaga
Tak pernah lalai dari mengingatNya..
Tunduk dan patuh padaNya..

Kujadikan kepergianmu bunga kesabaranku..
Kujadikan kenanganmu cahaya perubahanku..
Kudekatkan hati..
Kucurahkan perasaan untuk bersujud padaNya..

(Innoru - Ciptaan Yang Dijanjikan)

---------------------------------------------------------------------------

Wah bener2 jadi ikhwan galau nih...T_T
Tapi insya Allah enggak lah ya, hanya sekadar menumpahkan emosi dalam bentuk tulisan kok, hehe...

Wahai ukhti, tetaplah bersikap cuek kepadaku maupun kepada ikhwan manapun, karena itu dapat menjaga diri ini dari nafsu untuk memilikimu.
Wahai ukhti, tetaplah menjadi akhwat yang memiliki prinsip kuat, salah satunya yang telah kau tunjukkan padaku adalah kau tidak akan membalas SMS yang tidak penting, karena itulah yang mengingatkanku bahwa kau belumlah halal bagiku.
Wahai ukhti, tetaplah menjadi teladan bagi lingkungan sekitarmu, karena itulah salah satu yang memotivasiku untuk selalu memperbaiki diri ini, bukan karena ingin memilikimu, tapi dalam rangka berfastabiqul khairat.

Dan mohon maaf jika selama ini ada sesuatu yang menyinggung perasaanmu maupun SMS tidak penting yang aku kirimkan kepadamu. Khilaf memang terkadang hadir di saat-saat kita berkomunikasi dalam sebuah organisasi. Dan akupun insya Allah juga akan selalu menjaga, tidak membalas SMSmu ketika sudah melenceng dari kepentingan organisasi. Semoga kita disatukan Allah baik di dunia maupun di akhirat nanti, aamiin. Entah kapan itu, aku tidak bisa menjamin satu, dua, atau tiga tahun lagi. Tapi insya Allah akan tiba masa itu. Kalaupun tidak di dunia, itu tak menjadi masalah, mungkin pasti Allah punya rencana yang lebih baik. I love you because Allah...:)

0 Response to "Bisakah Kita Mencintai Seseorang?"

Posting Komentar