Ada sejarah, teladan, kisah, serta lautan hikmah yang terbungkus rapi dalam novel sejarah karangan Kang Abik berjudul "Api Tauhid" ini.
Umumnya, saat membaca novel fiksi, sangat minim ibrah yang kita dapati. Begitu pula saat membaca sejarah biografi, seringkali justru mengantarkan kita ke gerbang alam mimpi. Namun, ketika kedua hal tersebut dipadukan dalam sebuah Novel Sejarah Pembangun Jiwa setebal 564 halaman ini, ternyata menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Tak bisa tenang rasanya kalau tidak menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk.
Umumnya, saat membaca novel fiksi, sangat minim ibrah yang kita dapati. Begitu pula saat membaca sejarah biografi, seringkali justru mengantarkan kita ke gerbang alam mimpi. Namun, ketika kedua hal tersebut dipadukan dalam sebuah Novel Sejarah Pembangun Jiwa setebal 564 halaman ini, ternyata menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Tak bisa tenang rasanya kalau tidak menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk.
Sangat mengidolakan Fahmi, tokoh fiktif dalam novel ini dengan segudang kelebihan dan keteguhan hati yang ia miliki. Terlebih Syaikh Badiuzzaman Said Nursi (1877-1960), salah satu tokoh ulama "ajaib" yang berperan penting dalam menjaga risalah dakwah di bumi kekhilafahan Utsmaniah. Dan tak lupa, semakin mengidolakan sosok agung yang selalu menjadi inspirasi, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam, teladan dari seluruh teladan, panutan dari segala panutan. Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad.
Selesai membaca novel ini, saya jadi jatuh cinta dengan Turki yang ternyata sangat kaya akan sejarah Islam. Sebuah negeri yang menyimpan kenangan khilafah yang sampai saat ini belumlah terwujud kembali.
Yang tidak suka baca buku, saya sarankan untuk membaca novel ini. Bikin tingkat penasaran (mengenai banyak hal) dan semangat membaca meningkat drastis! :D
0 Response to "Api Tauhid, Novel Sejarah Pembangun Jiwa"
Posting Komentar