identifikasi masalah kependudukan yang berdampak negatif terhadap lingkungan serta ide dalam bentuk iptek yang mungkin akan bermanfaat untuk masa depan
Penduduk adalah setiap orang yang bermukim di suatu wilayah tertentu, apabila penduduk dalam satu wilayah, tinggal bersama-sama, terbentuklah masyarakat.
masyarakat hidup berdampingan satu dengan yang lain nya.
pertumbuhan manusia saat ini berkembang cukup pesat Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun,Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
disisi lain lahan yang tersedia untuk ditiggali semakin sedikit Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km²).
dan hal ini tidak lepas karna perkembangan kota yang cukup pesat, sehingga terjadilah penumpukan penduduk disuatu daerah.
pemukiman yang padat bukan hal yang asing lagi kita lihat apabila kita berada dikota kota besar.
seiring dengan pertumbuhan manusia yang pesat, terjadilah satu pokok masalah baru yaitu sampah rumah tangga, sampah rumah tangga adalah hal yang cukup sulit untuk diselesaikan. kecuali kita dengan serius ingin menyelesaikannya.
hal sederhana yang bisa kita kalukan untuk menyelesaikan masalah rumah tangga ini adalah dengan menyortir sampah dalam 3 golongan sampah organik, non organik, dan pecah belah.
apabila sampah sudah disortir dari rumah tangga maka pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah akhir akan lebih udah dijalan kan dan akan lebih mengefisienkan waktu.
sebenarnya pengolahan sampah yg ada di indonesia ini sudah amat jauh tertinggal. jika dibandingkan dengan megara-negara lain. akhir-akhir ini sering terdengar diberita indonesia akan membuat PLTSa (pembangkit listrik tenaga sampah) pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator.
tetapi rencana ini belum selesai dikembangkan.
karna permasalahan diatas ini tercetuslah ide sederhana yaitu suatu alat yang simple dan ringan yang bisa dibawa kemana-mana (portable) yang dapat langsung mendaur ulang sampah dimana saja sehingga dimana kita menghasilkan sampah kita bisa langsung mendaur ulangnya.
masyarakat hidup berdampingan satu dengan yang lain nya.
pertumbuhan manusia saat ini berkembang cukup pesat Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun,Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahteradisisi lain lahan yang tersedia untuk ditiggali semakin sedikit Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km²).
dan hal ini tidak lepas karna perkembangan kota yang cukup pesat, sehingga terjadilah penumpukan penduduk disuatu daerah.
pemukiman yang padat bukan hal yang asing lagi kita lihat apabila kita berada dikota kota besar.
seiring dengan pertumbuhan manusia yang pesat, terjadilah satu pokok masalah baru yaitu sampah rumah tangga, sampah rumah tangga adalah hal yang cukup sulit untuk diselesaikan. kecuali kita dengan serius ingin menyelesaikannya.
hal sederhana yang bisa kita kalukan untuk menyelesaikan masalah rumah tangga ini adalah dengan menyortir sampah dalam 3 golongan sampah organik, non organik, dan pecah belah.
apabila sampah sudah disortir dari rumah tangga maka pengolahan sampah di tempat pengolahan sampah akhir akan lebih udah dijalan kan dan akan lebih mengefisienkan waktu.
sebenarnya pengolahan sampah yg ada di indonesia ini sudah amat jauh tertinggal. jika dibandingkan dengan megara-negara lain. akhir-akhir ini sering terdengar diberita indonesia akan membuat PLTSa (pembangkit listrik tenaga sampah) pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator.
tetapi rencana ini belum selesai dikembangkan.
karna permasalahan diatas ini tercetuslah ide sederhana yaitu suatu alat yang simple dan ringan yang bisa dibawa kemana-mana (portable) yang dapat langsung mendaur ulang sampah dimana saja sehingga dimana kita menghasilkan sampah kita bisa langsung mendaur ulangnya.
contoh.
ketika suatu hari ketika membeli snack, setelah kita memakannya habis tersisalah bungkus plastik yang tentunya tidak bisa kita makan (:
kemudian kita bisa masukkan sampah tersebut kedalam alat yang saya beri nama the crushing box. kita masukkan sampah itu kedalam lalu kita tutup kemudian tekan tombol power lalu bekerjalah alat tersebut. sekarang pertanyaannya jadi apakah sampah itu?
sampah yang di daur ulang itu menjadi energi listrik yang langsung akan kita salurkan kedalam media penyimpanan (battery) lalu sisa bekas daur ulang sampah tersebut akan masuk kedalam kantung pembuangan dan bisa digunakan untuk dijadikan pupuk sebagai campuran tanah untuk tumbuhan.
begitulah kira-kira ide sederhana dan cukup konyol yang terfikirkan dalam benak saya. semoga suatu saat analat ini dapat menjadi alat sesunggunya dan menjadi jawaban atas sampah yang tak tebendung lagi.
0 Response to "identifikasi masalah kependudukan yang berdampak negatif terhadap lingkungan serta ide dalam bentuk iptek yang mungkin akan bermanfaat untuk masa depan"
Posting Komentar